Lontara is an abugida with 23 basic letters. The script is a descendant of Brahmi through Kawi intermediaries. [2] As of other Brahmic scripts, each letter represents a syllable with an inherent vowel /a/, which can be changed with diacritics. The direction of writing is left to right. Aksara Lontara adalah sistem tulisan yang terdiri dari 23 aksara dasar. Seperti aksara Brahmi lainnya, setiap konsonan merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren /a/ yang dapat diubah dengan pemberian diakritik tertentu. Arah penulisan aksara Lontara adalah kiri ke kanan.
Imajinasi Kontemporer Belajar Membaca Aksara Lontara
Linguist, historian, classicist, resistance fighter, editor, poet, diplomat, she eventually died in the process of writing out and editing La Galigo, the great twelve-volume epic poem of Bugis literature, one of the longest epics in the world. Another unusual feature of Lontara script is its sense of direction. Aksara Lontara diciptakan oleh Daeng Pamatte yang merupakan seorang syahbandar dan menjabat sebagai Tumailalang (Menteri urusan istana luar dan dalam negeri) di kerajaan Gowa pada masa pemerintahan Raja Gowa ke IX Daeng Matanre Karaeng Manguntungi (1510 - 1546). SULSEL, KOMPAS.com - Abjad Lontara merupakan huruf khusus sebagai sarana mengekspresikan bahasa Bugid dan Makassar dalam bentuk tulisan. Huruf nusantara asal Sulawesi Selatan ini merupakan yang pertama didaftarkan ke Unicode untuk didigitalisasi sejak tahun 1990-an. Pengertian Lontara Menurut Wikipedia Lontara ialah aksara asli masyarakat bugis-makassar. Jadi bukan asimilasi apalagi pengaruh budaya lain, termasuk india. bentuk aksara lontara menurut budayawan Prof Mattulada (alm) berasal dari "sulapa eppa wala suji". Wala suji berasal dari kata wala = pemisah/pagar/penjaga dan suji = putri.
My Sinopsis Tulisan Lontara
Lontara di Sulawesi Selatan tampaknya pertama kali dikembangkan kawasan Bugis di wilayah Cenrana-Walannae pada sekitar tahun 1400. Penulisan mungkin telah menyebar ke bahagian lain di Sulawesi Selatan dari wilayah ini, tetapi kemungkinan perkembangan bebas tidak dapat ditolak. Lontara Bilang-Bilang substitutes Arabic letters with stylized numerals in accordance with Abjad numerals, a system that has been used in 19 AD in what is now Pakistan and Afghanistan. An abjad ( / ˈæbdʒæd /, [1] Arabic: أبجد; also abgad) [2] [3] is a writing system in which only consonants are represented, leaving vowel sounds to be inferred by the reader. This contrasts with alphabets, which provide graphemes for both consonants and vowels. The term was introduced in 1990 by Peter T. Daniels. [4] Aksara Lontara adalah sistem tulisan abugida yang terdiri dari 23 aksara dasar. Seperti aksara Brahmi lainnya, setiap konsonan merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren /a/ yang dapat diubah dengan pemberian diakritik tertentu. Arah penulisan aksara Lontara adalah kiri ke kanan.
Lontara Atlas of Endangered Alphabets
Agu 08, 2023 Waktuku.com - Aksara Lontara merupakan aksara tradisional yang digunakan oleh masyarakat suku Bugis di Makassar. Seperti aksara tradisional dari daerah lainnya, aksara ini juga digunakan dalam penulisan sehari-hari maupun karya sastra di daerah itu mulai dari abad ke 14 hingga sekitar abad ke 20. Gaya Aksara Lontara Bugis yang Terpinggirkan di Sulawesi Selatan Reporter Didit Hariyadi (Kontributor) Editor Rini Kustiani Kamis, 18 Februari 2021 07:29 WIB Bagikan Siswa SDN 295 Pinrang, Sulawesi Selatan, sedang belajar bahasa daerah aksara Lontara Bugis, Sabtu 13 Februari 2021. TEMPO | Didit Hariyadi Iklan
From Wikipedia, the free encyclopedia Lontara Bilang-bilang adalah sandi aksara Lontara yang digunakan dalam sastra Makassar untuk penulisan genre puisi tertentu. Sandi ini mensubtitusikan aksara Lontara dengan gubahan bentuk yang diturunkan dari angka Arab berdasarkan sistem bilangan abjad Arab. Abjad Proto-Sinaitik. Abjad Pinisia.. Lontara adalah abjaf tradisiunal masyarakat Bugis-Makassar. Bantuk aksara lontara manurut budayawan Prof Mattulada (alm) baasal matan "sulapa eppa wala suji". Wala suji baasal matan kata wala nang artinya pahalat/pagar/wakar dan suji nang ba'arti putri. Wala Suji adalah sajanis pagar paring dalam acara.
Mengenal Aksara Lontara dan Sejarahnya
The Lontara script (ᨒᨚᨈᨑ), also known as the Bugis script, Bugis-Makassar script, or Urupu Sulapa' Eppa' "four-cornered letters", is one of Indonesia's traditional scripts developed in the South Sulawesi and West Sulawesi region. The script is primarily used to write the Buginese language, followed by Makassarese and Mandar.Closely related variants of Lontara are also used to write. Lontara Bilang-bilang adalah sandi aksara Lontara yang digunakan dalam sastra Makassar untuk penulisan genre puisi tertentu. Sandi ini mensubtitusikan aksara Lontara dengan gubahan bentuk yang diturunkan dari angka Arab berdasarkan sistem bilangan abjad Arab.