Menengok Keindahan Batik Ombak Bono Sungai Kampar di Pelalawan, Riau

Kain batik Bono adalah batik khas melayu riau yang di produksi di Pangkalan Kerinci, ibukota Pelalawan. Keunikan motif Kain Batik Bono yang di ambil dari Flora dan Fauna Lokal serta keindahan alam lokal dengan kombinasi warna yang cerah. Motif bono ide awalnya diambil dari gelombang Bono yang terkenal di Sungai Kampar. Kain batik Bono adalah batik khas melayu riau yang di produksi di Pangkalan Kerinci, ibukota Pelalawan. Keunikan motif Kain Batik Bono yang di ambil dari Flora dan Fauna Lokal serta keindahan alam lokal dengan kombinasi warna yang cerah. Motif bono ide awalnya diambil dari gelombang Bono yang terkenal di Sungai Kampar.

Batik Bono, Batik Khas Pelalawan Balai Pelestarian Nilai Budaya

in 1 Minute iWareBatik - Discover Riau and Its Batik Motifs Watch on Batik production in Riau Proses Pembuatan Batik Riau The Idrus Tintin Cultural Centre (photo: Suryapost) Typically, batik from Riau is called Batik Bono of Pelelawan. The name Bono is derived from the Bono Wave of the large Kampar river, a famous surfing destination. This dyeing method was introduced by Javanese settlers in Riau and became the area's main textile alongside woven textile. The motifs adorning these textiles are usually. Batik Bono, batik khas Kabupaten Pelalawan dibuat dengan kain batik cap dan tulis. Batik Bono merupakan salah satu oleh-oleh khas dari Pelalawan yang begitu populer dan cantik untuk dikenakan. Melalui Fasilitasi Pemerintah Daerah, beberapa motif Batik Bono sudah memiliki Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang diberikan oleh Negara melalui. They were Batik Yus Pelalawan x ANFIHA, Batik Seruni Dayun x Neeka, Batik Bono x LILCLO, Batik Seikijang x Lailiimra, Batik Nagori x Sakinah by Thiffa Qhaisty, and Batik K'loso x ISA. The collaboration resulted in 24 stunning collections inspired by Riau-Malay woven fabric. At the 2024 JMFW, models strutted the runway in modest wear that.

Menengok Keindahan Batik Ombak Bono Sungai Kampar di Pelalawan, Riau

Batik Bono merupakan pengrajin batik yang tergabung dalam Usaha Kecil Menengah hasil program binaan PT.RAPP, yang diberi nama Rumah Batik Andalan. Rumah Batik Andalan berdiri pada tanggal 1 Desember 2013 yang diketuai oleh Ibu Siti Nurbaya, dan telah memproduksi batik sejak tahun 2015. Batik khas Riau disebut Batik Bono dari Pelelawan. Fenomena alam menginspirasi pengrajin lokal untuk membuat motif mereka sendiri. Batik "Bono" diambil dari gelombang Bono, yang merupakan nama dari gelombang besar Sungai Kampar. Sungai Kampar adalah tujuan selancar yang menarik peselancar internasional untuk ikut serta dalam kompetisi. Batik Bono is a typical batik of Pelalawan Regency produced by Rumah Batik Andalan which is present through collaboration between the government and companies in the field of micro, small and medium enterprises. The name Bono itself is taken from a natural phenomenon that occurs in the Kampar river. Bono batik is the traditional batik (a type of patterned cloth) of Pelalawan district - home to Asia Pacific Rayon's (APR) operations. PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP), the operational arm of our integrated supplier APRIL Group, set up Rumah Batik Andalan to help local women produce and market this important piece of local heritage.

Batik Bono sebagai Cinderamata dan Ikon Daerah Pelalawan RIAU DAILY PHOTO

Batik Bono merupakan batik khas Kabupaten Pelalawan hasil produksi dari Rumah Batik Andalan yang hadir melalui kerjasama antara pemerintah dan perusahaan dalam bidang usaha mikro kecil dan menengah. Nama Bono sendiri diambil dari fenomena alam yang terjadi di muara sungai Kampar. Batik-batik ini kian populer dengan beberapa motif, di antaranya motif Bono, Pucuk Rebung hingga Istana Siak. "Batik Riau ada sejak dari jaman kerajaan Melayu Daik Lingga antara 1824-1911. Di masa Abad Ke-17 batik Riau telah dikenal," kata Kepala Dinas Kebudayaan Riau Yoserizal Zein, Kamis (5/1/2023). ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Kehadiran Batik Bono dalam setiap gelar pameran, baik di Riau maupun di tingkat nasional membuat batik khas melayu ini kian dikenal masyarakat. "12 Kabupaten/kota di Riau juga telah menjadi pelanggan tetap kami," sebut Neneng. Sementara itu, batik dengan corak Bono sendiri diambil dari Ombak Bono yang merupakan fenomena alam yang luar biasa. Kain batik Bono adalah batik khas melayu riau yang di produksi di Kabupaten Pelalawan, Riau. Nama Batik Bono Diambil dari Fenomena alam yang ada di kabupaten.

Menengok Keindahan Batik Ombak Bono Sungai Kampar di Pelalawan, Riau

Batik Bono is one of Riau batik produced at Andalan Batik House, which is the result of PT. Riau AndalanPulp and Paper. The name Batik Bono is taken from the tourist attraction of Pelalawan Regency, which is Bono's Wave and its motifs illustrate Pelalawan's characteristics. The motifs were taken from attractions to natural wealth owned, these. Ialah yang menggerakkan kain batik Bono khas Pelalawan, Pangkalan Kerinci, Riau. Yuk, terlebih dahulu menengok keindahan batik Ombak Bono Sungai Kampar berikut! 1. Kerajinan batik Ombak Bono diawali dari inisiatif mengangkat potensi yang ada di Pelalawan. instagram/rumahbatikandalan. Berdekatan dengan wisata pantai dan sungai, Pelalawan terus.