Basuki Abdullah (25 January 1915 in Surakarta, Central Java - 5 November 1993 in Jakarta) was an Indonesian painter and a convert to Roman Catholicism from Islam. His work is characterized as realism and has been exhibited in the Indonesian National Gallery. Dalam lukisan ini Basuki Abdullah menggambarkan suasana alam yang mencekam dengan dominasi warna hitam dan merah. Orang-orang yang menjadi objek lukisan ini terlihat panik di tengah kobaran api yang membara. Basuki Abdullah menggambarkan suasana kehancuran alam semesta pada lukisan ini dengan gaya surealisnya.
Lukisan Pemandangan Basuki Abdullah Mengintip Dunia Kuno Lewat Riset
Adapun beberapa contoh karya lukisan basuki Abdullah yang cukup polpuler antara lain: "Njai Roro Kidul" (1950-1964) karya Basuki Abdullah "Presiden Soekarno" karya Basuki Abdullah "Soekarno" (1960) karya Basuki Abdullah "Joko Tarub" karya Basuki Abdullah "Perkelahian Djatayu dan Rahwana Memperubutkan Sinta" karya Basuki Abdullah Nyai Roro Kidul (Ratu Selatan) sering digambarkan sebagai putri duyung dengan ekor serta tubuh bagian bawah ular. Makhluk mitos itu diklaim mengambil jiwa siapa pun yang dia inginkan. Lukisan Nyi Roro Kidul dari merupakan salah satu karya terbaik dari Basuki Abdullah. Basuki Abdullah (1915-1993) adalah seorang maestro lukis Indonesia yang banyak membuat lukisan. Menurut tema, lukisannya dapat dikategorikan menjadi 8: Tema dongeng, legenda, dan mitos; Tokoh; Pemandangan dan alam; Potret dan model; Binatang dan tumbuh-tumbuhan; Keagamaan atau spiritual; Kemanusiaan dan sosial Secara umum lukisan-lukisan Basuki Abdullah berpijak pada tradisi melukis Romantisisme dan Naturalisme. Gambar dalam kanvas selalu tampak memanjakan mata dan memperlihatkan kemampuan teknis keindahan secara fisik.
Gambar Lukisan Basuki Abdullah Terbaru
Figur Manusia Dalam kategori ini, karya-karya yang termasuk di dalamnya adalah lukisan sengan model manusia sebagai objek. Basuki Abdullah aktif dalam Keimin Bunka Shidoso (Pusat Kebudayaan milik pemerintah kolonial Jepang) bersama Affandi, S.Sudjojono, Otto Djaya dan Basuki Resobowo. Setelah kemerdekaan, ia pergi ke Eropa. Pada tahun 1948 Basuki memenangkan sayembara melukis Ratu Juliana di Amsterdam, mengalahkan para pelukis Eropa. Fransiskus Xaverius Basuki Abdullah (born Muhammad Basuki Abdullah, 25 January 1915 - 5 November 1993) was an Indonesian painter and a convert to Roman Catholicism from Islam. His work is characterized as realism and has been exhibited in the Indonesian National Gallery. He received formal training in The Hague. Secara umum lukisan-lukisan Basuki Abdullah berpijak pada tradisi melukis Romantisisme dan Naturalisme. Gambar dalam kanvas selalu tampak memanjakan mata dan memperlihatkan kemampuan teknis keindahan secara fisik.
>> LUKISAN DAN BIOGRAFI BASOEKI ABDULLAH LUKISAN ORIGINAL KARYA
KOMPAS.com - Basuki Abdullah adalah maestro lukis Indonesia asal Surakarta, yang menorehkan banyak prestasi. Basuki Abdullah merupakan pelukis beraliran realis dan naturalis, yang pernah memenangi sayembara melukis Ratu Juliana pada 1948, mengalahkan 87 pelukis Eropa. Basoeki Abdullah via Mikke Susanto. Lukisan karya Basoeki Abdullah tentang potret Sukarno di masa kemerdekaan. Di balik lukisan potret ada pesan yang hendak disampaikan pelukis atau model yang mengajukan permintaannya. Nationalgeographic.co.id - Untuk mengabadikan sosok, seni lukis potret bisa menyimpan makna di balik torehan kuas pelukis.
Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 25 Januari 1915 ini, Basoeki memiliki nama lengkap Fransiskus Xaverius Basuki Abdullah. Ia terkenal sebagai pelukis aliran realis dan naturalis. Ia juga. Lukisan-lukisan yang dihasilkan oleh Basoeki Abdullah pun bermacam temanya, sekurangnya terdapat 8 tema yang berhasil diidentifikasikan berdasarkan sejumlah lukisannya, adalah tema (1) dongeng, legenda, dan mitos, (2) tokoh, (3) pemandangan alam, (4) perjuangan, (5) potret dan model, (6) dunia hewan dan tumbuh-tumbuhan, (7) keagamaan dan.
Karya Lukisan Basuki Abdullah Maestro Lukis Indonesia
Maria Assumpta (judul asli Bunda Maria versi Jawa, kadang dijuluki Maria Jawa atau Madonna Indonesia) adalah sebuah lukisan karya Basuki Abdullah yang menggambarkan figur Bunda Maria sebagai wanita Jawa. Lukisan ini dibuat pada tahun 1935 dan sekarang disimpan di sebuah rumah jompo Serikat Yesus di Nijmegen, Belanda. Basuki Abdullah aktif dalam Keimin Bunka Shidoso (Pusat Kebudayaan milik pemerintah kolonial Jepang) bersama Affandi, S.Sudjojono, Otto Djaya dan Basuki Resobowo. Setelah kemerdekaan, ia pergi ke Eropa. Pada tahun 1948 Basuki memenangkan sayembara melukis Ratu Juliana di Amsterdam, mengalahkan para pelukis Eropa.