35+ Koleksi Gambar Wayang Cepot Terkeren Hobisket

Kelucuan Cepot tergambar dari gayanya yang humoris dan mengundang gelak tawa ketika sedang berkomunikasi dengan tokoh lainnya. Lebih uniknya, ucapan Cepot biasanya tedengar penuh makna. Selalu ada saja pesan atau nasehat yang senantiasa bisa didapat dari ocehan kocak Cepot di samping kritik atas berbagai hal di dalam kehidupan manusia. Cepot or Astrajingga [1] is one of the Wayang Golek characters in Sundanese puppetry. Cepot is a panakawan character of wayang golek alongside Dawala and Garéng, which do not exist in the original Mahabharata or Ramayana . Cepot is one of Semar's sons. [1]

35+ Koleksi Gambar Wayang Cepot Terkeren Hobisket

English: Cepot in wayang golek form, 2015-05-14 01. Date: 14 May 2015, 16:01:21: Source: Own work: Author:. (Gambar pilihan) and is considered one of the finest images. See its nomination here. If you think this file should be featured on Wikimedia Commons as well, feel free to nominate it. Bobodoran Wayang Ki Dalang Asep Sunandar Sunarya, dina lalakon "Cepot Cawokah"Paguyuban Wayang Golek:http://www.facebook.com/groups/353939580064/ Wayang kebudayaan indonesia sunda Editorial Team Show All Berita Terkini Lainnya Dawala merupakan merupakan anak kedua dari pasangan Semar dan Sutiragen dan menjadi salah satu tokoh panakawan, dalam kisahnya diceritakan bahwa Dawala selalu suka mengikuti ke mana pun Cepot sang kakak pergi. 2.000+ Gambar Wayang & Wayang Kulit Gratis - Pixabay Temukan gambar Wayang Bebas-royalti Tidak ada atribut yang di perlukan Gambar berkualitas tinggi.

Jual Wayang Golek Cepot kualitas Special Kab. Bandung Girilaya

Images Buildings and Landmarks Did you mean wayang golem? Wayang Golek royalty-free images 904 wayang golek stock photos, 3D objects, vectors, and illustrations are available royalty-free. See wayang golek stock video clips Filters All images Photos Vectors Illustrations 3D Objects Sort by Popular Video Wayang Golek (FULL), lalakon: CEPOT RARABI ku Ki Dalang Asep Sunandar Sunarya #WayangGolek #AsepSunandarSunarya Etymology. The term wayang golek is the Javanese word, it consists of two words wayang and golek. Wayang for "shadow" or "imagination" and Golek for "seek". The words equivalent in Indonesian are bayang and mencari.In modern daily Javanese and Indonesian vocabulary, wayang can refer to the puppet itself or the whole puppet theatre performance. History Wayang Golek (wooden puppet) performance. Cepot/Astrajingga merupakan anak angkat Sanghyang Ismaya (semar) yang tercipta dari bayangannya sendiri untuk menemani Semar ketika diperintahkan Sanghyang Tunggal untuk mengabdi kepada Trah Witaradya (Ksatria). Bicaranya kekanak-kanakan tapi selalu penuh makna. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Semar Badranaya dan.

Semar Gugat Wayang Punokawan Cepot PNG cepot, dalang, figurine, lakon

Bagong Ki Lurah Bagong ( Jawa: ꦏꦶ ꦭꦸꦫꦃ ꦧꦒꦺꦴꦁ, translit. Ki Lurah Bagong) adalah nama salah satu tokoh punakawan dalam kisah pewayangan yang berkembang di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Tokoh ini dikisahkan sebagai anak dari Semar. Dalam wayang golek disebut Cepot di dalam wayang kulit disebut Bagong. Sementara posisinya, di dalam wayang golek, Cepot sebagai anak cikal, sementara di dalam wayang kulit bungsu. Cepot yang bermuka merah, merupakan simbol hawa nafsu atau keberanian tergantung penafsiran. Bendera Indonesia, misalnya, kata Dadan, bersimbol merah putih. Wayang Golek- CEPOT KEMBAR - Asep Sunandar SunaryaKenangan Wayang Golek Dalang : Asep Sunandar Sunarya Giriharja IIISubscribe My Channel:https://bit.ly/2FlZt. Kelucuan Cepot itu tergambar dari gayanya yang humoris dan mengundang gelak tawa saat sedang berkomunikasi dengan tokoh lainnya. Namun lebih uniknya lagi, setiap ucapan yang dilontarkan Cepot itu biasanya terdengar penuh makna.

35+ Koleksi Gambar Wayang Cepot Terkeren Hobisket

Diceritakan di Padepokan Saptarengga: Begawan Abiyasa kedatangan Arjuna dan Gatot Kaca dengan maksud menanyakan tentang hilangnya Pusaka Layang Jamus Kalimus. Wayang golek ( Bahasa Sunda: ᮝᮚᮀ ᮍᮧᮜᮦᮊ᮪; pengucapan bahasa Sunda: [wajaŋ ɡolɛk]) merupakan salah satu aliran dari kesenian wayang. Umumnya wayang ini dipentaskan di wilayah Parahyangan, Jawa Barat dengan menggunakan Bahasa Sunda. [1] Namun wayang ini juga dipentaskan di luar wilayah tersebut seperti di Brebes dan Cilacap di.