67 Kata Mutiara Ali Bin Abi Thalib Berharap Kepada Manusia

1. Jangan Berharap pada Manusia Imam Ibnu Rajab rahimahullahu berkata tentang definisi tawakkal: صدق اعتماد القلب على اللّه تعالى في استجلاب المصالح ودفع المضار من أمور الدنيا والآخرة Tawakkal adalah kejujuran hati dalam bergantung/bersandar kepada Allah dalam meraih kebaikan dan menjauhkan diri dari kemadharatan dalam urusan dunia maupun akhirat. "Berharap kepada manusia" adalah ungkapan yang mengindikasikan bahwa seseorang mengharapkan sesuatu dari orang lain. Ini bisa berupa dukungan, bantuan, atau sesuatu yang lainnya. Namun, seringkali orang merasa kecewa atau kehilangan harapan mereka ketika orang lain tidak dapat memenuhi harapan atau tidak memberikan apa yang diharapkan.

67 Kata Mutiara Ali Bin Abi Thalib Berharap Kepada Manusia

"Aku telah pernah mencicipi semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit yaitu berharap kepada manusia." (Ali bin Abi Thalib) Imam Syafi'i berkata: "Ketika kamu berlebihan berharap pada seseorang, maka Allah akan timpakan padamu pedihnya harapan-harapan kosong. Ahmad, Al Musnad no.2234) Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu pun pernah bersabda, "Sebaik-baiknya kehidupan yang kami dapati adalah dengan kesabaran." Karena kesabaran mampu menyentuh langit dan menurunkan kasih sayang Allah Ta'ala kepada kita, sehingga Dia hilangkan kesulitan dan kedukaan kita karenanya. Astaghfirullah! Hadits ini memberikan pemahaman bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita sejatinya ditentukan oleh Allah SWT, bukan oleh manusia. Menaruh harapan pada manusia hingga titik tertentu adalah hal yang manusiawi. Namun jika harapan tersebut menjadi berlebihan dan tidak sesuai kenyataan, maka rasa kecewa akan muncul. 1. Al Ikhlas Ayat 2-4 اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ (1) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ (2) وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ (3)

kata mutiara jangan pernah berharap pada manusia Madeleine Fraser

Tidak semua kebaikanmu Akan dibalas dan diapresiasi oleh manusia Manusia cepat lupa dan melupakan Akan tetapi berharaplah hanya kepada Allah Allah pasti membalasnya Allah tidak akan menyia-nyiakan kebaikan seorang mukmin Allah berfirman, وَاصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ Pertama yaitu berharap kepada hal yang tidak pantas yaitu manusia. Sahabat nabi bahkan ulama' terdahulu sudah mengingatkan kita akan hal itu. Salah satunya yakni Ali bin Abi Thalib r.a, beliau berkata "Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia" Seruni.id - Berharap hanya kepada Allah SWT, tak akan membuat kita kecewa. Lain halnya, ketika kita menggantungkan harapan kepada manusia, kecewa dan hancur mungkin saja terjadi. Sebagaimana kata-kata Ali bin Abi Thalib yang mengatakan, "Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit ialah berharap kepada. 2k BAGIKAN JIKA hati ingin selalu bahagia, janganlah bergantung pada siapapun, selain pada Allah SWT. Karena siapapun yang sepenuhnya bergantung kepada Allah SWT, maka tentu Allah SWT akan selalu menjamin bahagia untuknya.

Mencegah Kecewa, Jangan Berharap pada Manusia, Berharap pada Allah Saja

"Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia." (Ali bin Abi Thalib) Imam Syafi'i berkata: "Ketika kamu berlebihan berharap pada seseorang, maka Allah akan timpakan padamu pedihnya harapan-harapan kosong. "Aku telah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia." (Ali bin Abi Thalib) Imam Syafi'i berkata: "Ketika kau berlebihan berharap pada seseorang, maka Allah akan timpakan padamu pedihnya keinginan-harapan kosong. Sebaliknya, berharap kepada Allah SWT itu hal yang pasti dan akan mendatangkan kemuliaan. Maka, ia menyebut jika meminta hendaknya meminta kepada Allah SWT dan jika berharap, berharaplah kepada-Nya. "Allah tempat kita kembali. Hanya pada-Nya semata segala cita dan harapan kita gantungkan. Artinya: dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. ( Q.S 94: 8) Berharap pada manusia merupakan sesuatu yang sia- sia. Artinya, walaupun Allah memberi bantuan lewat perantara manusia atas seizin- Nya, kuasa manusia tidak sebesar kuasa- Nya. Jadi, akan amat mengecewakan bila kemauan yang diharapkan tidak terjadi. Berbeda bila berharap pada Allah.

BERHARAPLAH HANYA PADA ALLAH AGAR TIDAK KECEWA Islam Rahmah

Kenapa hal itu bisa terjadi? Mempunyai impian dan harapan ialah hal yang normal. Namun bila berharap terlalu kepada Siapapun, maka kita akan selalu mempertimbangkan itu bahkan sampai terobsesi dan lupa pada kenyataan. Jika telah lupa pada kenyataan akan membuat akal sehat kita tertutup. Padahal kenyataan tidak senantiasa indah. "Ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang, maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya pengharapan supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui orang yang berharap pada selain-Nya, Allah menghalangi dari perkara tersebut semata agar ia kembali berharap kepada-Nya" (Imam Syafi'i)