Badan Standardisasi Nasional (BSN) Logo vector (.cdr) BlogoVector

Badan Standardisasi Nasional dibentuk dengan Keputusan Presiden No. 13 Tahun 1997 yang disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah dan yang terakhir dengan Keputusan Presiden No. Berikut kewenangan BSN sebagai lembaga penentu standarisasi produk nasional adalah sebagai berikut.. A. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasioal B. Mengembangkan dan mengelola system penilaian C. Penetapan SNI D. Penyelengaraan kegiatan kerja sama dalam dan luar negeri E. Sebagai koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BSN.

Kewenangan Bsn Sebagai Lembaga Penentu Standarisasi Produk Nasional

Badan Standardisasi Nasional ( BSN) memiliki kewenangan sebagai lembaga penentu standarisasi produk nasional. Kewenangan BSN tersebut diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Menurut Nur Istianah, dkk dalam buku Perancangan Pabrik untuk Industri Pangan (2019), BSN adalah lembaga pemerintah yang berwenang menentukan standar mutu produk di Indonesia. Baca juga: Prinsip-prinsip Pengendalian Mutu. Standar inilah yang kemudian dikenal sebagai SNI (Standar Nasional Indonesia). Pembentukan BSN berdasarkan Keputusan Presiden No. 13 Tahun 1997 yang disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah dan yang terakhir dengan Keputusan Presiden No. 4 Tahun 2018. Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden.. Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah dan yang terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2018.

CAPAIAN BSN 2020 BSN Badan Standardisasi Nasional National

Badan Standardisasi Nasional dibentuk dengan Keputusan Presiden No. 13 Tahun 1997 yang disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah dan yang terakhir dengan Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001, merupakan Lembaga Pemerintah Non. Berikut kewenangan BSN sebagai lembaga penentu standarisasi produk nasional sebagai berikut. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional Mengembangkan dan mengelola system' penilaian Sedangkan kewenangan BSN sebagai lembaga penentu standarisasi produk nasional sebagai berikut: 1. Penyusun rencana nasional secara makro di bidangnya; 2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro; 3. Penetapan system informasi di bidangnya; 4. Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013; 4. Keputusan Presiden Nomor 84/M Tahun 2012 tentang Pengangkatan Kepala Badan Standardisasi Nasional; MEMUTUSKAN:

√ Kewenangan Bsn Sebagai Lembaga Penentu Standarisasi Produk Nasional

Badan Standardisasi Nasional BSN adalah Lembaga pemerintah non-kementerian Indonesia dengan tugas pokok mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi di negara Indonesia. Badan ini menggantikan fungsi dari Dewan Standardisasi Nasional (DSN). Dalam melaksanakan tugasnya Badan Standardisasi Nasional berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional. 1. Badan Standardisasi Nasional yang selanjutnya disingkat BSN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertugas dan bertanggung jawab di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. 2. Komite Akreditasi Nasional yang selanjutnya disingkat KAN adalah lembaga nonstruktural yang bertugas dan bertanggung jawab di bidang akreditasi Lembaga Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengambil alih fungsi dari Dewan Standardisasi Nasional (DSN). Kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian di berbagai instansi merupakan simpul-simpul potensi nasional yang perlu dikoordinasikan dan disinkronisasikan dalam satu Sistem Standardisasi Nasional (SSN). Pengaturan standardisasi secara nasional ini diperlukan dalam rangka peningkatan. 20. BSN sebagai lembaga penentu standarisasi produk nasional memiliki berbagai kewenangan diantaranya adalah… a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasioal b. Mengembangkan dan mengelola system penilaian c. Penyelengaraan kegiatan kerja sama dalam dan luar negeri

BSN RI Bermitra dengan Unilak Wujudkan Standarisasi Produk di Riau

Sedangkan kewenangan BSN sebagai lembaga penentu standarisasi produk nasional sebagai berikut:. Menurut ketentuan Pasal 1 angka 2 PP NO. 102/2000 tentang Standar Nasional, Standarisasi adalah proses merumuskan,menetapkan,menerapkan dan merevisi standar yang dilakukan secara tertib dan bekerja sama dengan semua pihak kata lain,standarisasi. BSN didirikan pada tahun 1997 dan terus beroperasi hingga saat ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas kewenangan BSN sebagai lembaga penentu standarisasi produk nasional. Kewenangan BSN BSN memiliki kewenangan untuk menetapkan standar nasional yang berkaitan dengan produk. Standar ini mencakup spesifikasi teknis, persyaratan keselamatan.