Kawasan ini ternyata juga memiliki berbagai tradisi-tradisi adat yang menarik untuk kita ketahui. 1. Prosesi Adat Kansoda'a. Kansoda'a menyimbolkan kebanggaan keluarga Wakatobi memiliki anak perempuan yang beranjak dewasa. Para orang tua ingin menunjukkan anak perempuan kebanggaan mereka telah tumbuh dengan baik. Pakaian adat suku Rote merupakan simbol identitas kebudayaan suku yang mendiami Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Pakaian ini terdiri dari pakaian laki-laki dan perempuan yang mempunyai ciri khas tersendiri. Dengan menggunakan pakaian adat suku Rote, suku tersebut menjaga keberlangsungan tradisi dan budaya mereka. Temukan informasi lengkap mengenai pakaian adat suku Rote di sini.
27+ Baju Adat Wakatobi, Inspirasi Untuk Anda
WAKATOBI, KOMPAS.com - Satu kali dalam seumur hidup, setiap perempuan masyarakat Wakatobi akan melalui prosesi Kansoda'a ketika beranjak dewasa. Prosesi adat ini biasanya diadakan satu tahun sekali setelah Hari Raya Lebaran. Mereka didandani dengan pakaian adat, lengkap dengan aksesoris berwarna cerah dan didominasi warna emas. Begitu pun pakaian yang dipakai oleh kedua mempelai, orang tua mempelai, dan tokoh adat dari masing-masing mempelai yakni pakaian adat suku Buton. Adapun ritual adat pernikahan yang dilakukan oleh masyarakat Wakatobi yakni dari Parara (tahap perkenalan dari si calon pengantin pria kepada si calon pengantin wanita sebelum lamaran dilakukan). Anak-anak kecil Wakatobi tampil menggemaskan dengan menggunakan pakaian tradisional. Anak laki-laki memakai kain ikat kepala berwarna cerah khas masyarakat Sulawesi Tenggara. Anak perempuan pun tak kalah heboh. Mereka memakai hiasan kepala dari bunga dan aksesoris adat berwarna emas, persis seperti mahkota putri kerajaan. Baju adat Wakatobi adalah busana tradisional yang dipakai oleh masyarakat Wakatobi pada acara-acara penting, seperti upacara adat, pernikahan, dan juga acara keagamaan. Sejarah baju adat Wakatobi bisa ditelusuri hingga zaman Kerajaan Buton yang berada di Sulawesi Tenggara pada abad ke-13.
27+ Baju Adat Wakatobi, Inspirasi Untuk Anda
Tenun Wakatobi diprkenalkan ketika rapat dengan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria, HE Péter Szijjártó pada 16 Februari 2021. Sandiaga Uno bahkan mengenakan pakaian adat motif tenun Kaledupa, Wakatobi lengkap dengan ikat kepalanya (Kampuru). Sandiaga Uno mengatakan, rapat tersebut membahasa potensi kerja sama antara dua negara di. Mereka mengenakan pakaian adat khas Wakatobi, lengkap dengan aksesori kerlap-kerlip. Sekitar delapan hingga puluhan lelaki memikul Kansodaa mengelilingi desa.. Wakatobi tercatat memiliki kawasan terumbu karang seluas 118 ribu hektare dan Kaledupa Atoll sepanjang 48 kilometer (km), yang menjadikan sebagai atol terpanjang di dunia. Dalam tradisi kabuenga ini, kaum perempuan yang sudah akil balik berkumpul melingkari altar kabuenga sambil menggunakan pakaian adat khas wakatobi dan menyiapkan sajian makanan tradisional yang dihiasi dengan beragam aksesoris namun nilai naturalnya tetap terjaga. Tarian Pajoge yang diiringi irama gendang dan bunyi gong mengawali proses sakral. Kain tenun biasanya digunakan oleh masyarakat pada acara-acara adat. Ada juga yang dijual sebagai cenderamata untuk para wisatawan yang datang dengan harga mulai dari Rp 300.000hingga jutaan rupiah. Yuk, lestarikan kain tenun Wakatobi. Baca artikel lainnya: Tempat Belanja Kain Khas Garut, Catat Ya! Kain Tradisional Khas Lampung, Tak Hanya Tapis
Preserving Karia'a tradition in Wakatobi Art & Culture The Jakarta Post
Pakaian dan hiasannya juga banyak," kata pemimpin Sanggar Hoga Island Kaledupa, Maswar, Minggu (14/6/2015). Sanggar Hoga Island diminta mementaskan lariangi dalam acara Seminar Internasional dan Festival Tradisi Lisan Ke-9 di Pulau Wangi-Wangi di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. WANGI-WANGI, suryametro.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno memperkenalkan pakaian adat tenunan khas Wakatobi kepada Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria, HE Peter Shijjarto.. Melalui Postingan di akun Facebooknya, Selasa (16/02/2021) kemarin, terlihat seorang yang akrab disapa Sandiaga Uno.
Wakatobi - . Masyarakat di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) mempunyai satu tradisi unik bernama Karia'a Lambe.Tradisi ini merupakan upacara adat khusus bagi anak remaja yang mulai beranjak dewasa. Tradisi Kari'a dilakukan dengan mengarak anak perempuan menggunakan tandu mengelilingi desa, sementara anak laki-laki berada di bagian depan dan berjalan kaki. Masyarakat Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki satu tradisi yang cukup unik untuk mencari jodoh. Tradisi mempertemukan antara pria dan wanita itu dinamakan Kabuenga. Kabuenga sendiri dalam bahasa masyarakat adat setempat bermakna ayunan. Tokoh adat akan membuatkan sebuah ayunan dengan ukuran yang cukup.
Melihat Tradisi Karia'a di Wakatobi, Mengarak Remaja Keliling Kampung
Sekali seumur hidup, setiap perempuan Wakatobi akan melalui prosesi Kansoda'a ketika beranjak dewasa. Ritual adat ini biasanya diadakan setelah Hari Raya Lebaran. Mereka didandani dengan pakaian adat, lengkap beserta aksesoris berwarna cerah dan didominasi warna emas. Bagian kepala dihiasi mahkota dari berbagai jenis bunga dan bulu burung. Pakaian adat itu dikenakan sebagai simbol bahwa ASR calon pemimpin yang punya komitmen, bijaksana dan amanah dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya kelak nanti. "Para tokoh agama tokoh masyarakat tokoh agama serta para hadirin saya sangat bersemangat atas pakaian kebesaran ini, "kata Andi Sumangerukka yang akan maju sebagai calon gubernur Sultra periode 2024-2029 mendatang.